Kamis, 23 Juni 2016

Embara bulan Ramadhan 1437 H #15 : QS. As-Sajdah (Sujud)

Surah As-Sajdah (Sujud): Surah ke-32. 30 ayat. Makkiyyah
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Terjemah Surah As-Sajdah Ayat 1-9

Ayat 1-9: Al Qur’an adalah firman Allah Subhaanahu wa Ta'aala, kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam menciptakan langit dan bumi, mengatur keduanya dan menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

1. Alif laam miim

2. [1]Turunnya Al-Quran itu tidak ada keraguan padanya, (yaitu) dari Tuhan seluruh alam.

3. Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan, "Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya." Tidak, Al Quran itu kebenaran[2] (yang datang) dari Tuhanmu[3], agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum engkau[4], agar mereka mendapat petunjuk[5].

4. Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari[6], kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy[7]. Bagimu tidak ada seorang pun pelindung[8] maupun pemberi syafaat[9] selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan[10]?

5. Dia mengatur segala urusan[11] dari langit ke bumi[12], kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya[13] dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

6. Yang demikian itu[14], ialah Tuhan yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang[15].

7. Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan[16] dan [17]yang memulai penciptaan manusia dari tanah[18],

8. kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).

9. Kemudian Dia menyempurnakannya[19] dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya[20] dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu[21], (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur[22].

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surah As-Sajdah Ayat 1-9
[1] Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan, bahwa kitab yang mulia ini turun dari-Nya Tuhan seluruh alam, yang mengurus mereka dengan nikmat-nikmat-Nya, dan di antara pengurusan-Nya kepada mereka adalah dengan menurunkan kitab Al Qur’an ini, di mana di dalamnya terdapat sesuatu yang memperbaiki keadaan mereka, menyempurnakan akhlak mereka, dan bahwa tidak ada keraguan di dalamnya. Meskipun begitu, orang-orang yang mendustakan Rasul lagi berlaku zalim malah berkata, bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengada-ada dari dirinya sendiri. Ini merupakan keberanian yang besar dalam mengingkari firman Allah, dan menuduh Beliau dengan tuduhan yang paling dusta. Oleh karena itu, pernyataan mereka dibantah oleh Allah sebagaimana pada ayat ketiga.

[2] Yang tidak dimasuki kebatilan, baik dari depan maupun dari belakang.

[3] Sebagai rahmat-Nya kepada manusia.

[4] Mereka berada dalam keadaan yang sangat cocok untuk diutusnya rasul dan diturunkan kitab karena tidak ada yang memberi peringatan, bahkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan dan kebodohan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkan Al Qur’an agar mereka mendapatkan perunjuk, mereka dapat mengenal yang hak sehingga mengutamakannya.

[5] Semua yang ada di ayat ini membantah pendustaan mereka kepada Beliau, dan bahwa apa yang disebutkan di dalamnya menghendaki mereka beriman dan membenarkan secara sempurna, yaitu karena ia turun dari Rabbul ‘alamin, karena ia adalah kebenaran dan tidak ada keraguan di dalamnya dari berbagai sisi. Oleh karena itu, di dalamnya tidak terdapat sesuatu yang menjadikan mereka ragu, tidak ada berita yang bertentangan dengan kenyataan, tidak ada kesamaran dalam maknanya, dan bahwa mereka berada dalam kebutuhan kepada risalah, dan bahwa di dalam kitab Al Qur’an terdapat petunjuk kepada semua kebaikan dan ihsan.

[6] Awalnya hari Ahad, dan akhirnya hari Jum’at. Allah Subhaanahu wa Ta'aala sesungguhnya mampu menciptakan dalam sekejap, akan tetapi Dia Mahalembut lagi Mahabijaksana.

[7] Bersemayam di atas 'Arsy adalah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan keagungan-Nya.

[8] Yang mengurusi semua urusanmu, sehingga dia memberimu manfaat.

[9] Untuk menghindarkan azab-Nya ketika datang.

[10] Sehingga kamu mengetahui, bahwa yang menciptakan langit dan bumi, yang bersemayam di atas ‘arsy, yang sendiri mengatur dan mengurusmu dan yang memiliki semua syafaat, Dialah yang berhak diibadahi.

[11] Baik qadari (taqdir) maupun syar’i (syariat-Nya), semuanya Dia yang mengaturnya. Pengaturan tersebut turun dari Allah Yang Maha Memiliki lagi Mahakuasa.

[12] Lalu dengan pengaturan-Nya Dia membahagiakan dan mencelakan, mengkayakan dan membuat fakir, memuliakan dan menghinakan, mengangkat suatu kaum dan merendahkannya, dan menurunkan rezeki.

[13] Para malaikat turun dengan membawa perintah Allah ke bumi, lalu naik dengan perintah-Nya. Dalam ayat ini terdapat dalil yang menunjukkan ketinggian Allah Subhaanahu wa Ta'aala di atas makhluk-Nya. Ibnu Jarir Ath Thabari berkata, “Perkataaan yang lebih dekat dengan kebenaran tentang hal itu menurutku adalah, pendapat orang yang mengatakan, bahwa maknanya adalah Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, lalu naik kepada-Nya dalam sehari yang lamanya tentang naiknya urusan itu kepada-Nya dan turunnya ke bumi adalah seribu tahun menurut perhitunganmu dari hari-harimu; 500 tahun ketika turun dan 500 tahun ketika naik, karena hal itu makna yang paling tampak dan paling mirip dengan zahir ayat.”

[14] Yakni yang menciptakan dan yang mengatur itu.

[15] Dengan keluasan ilmu-Nya, sempurnanya keperkasaan-Nya dan meratanya rahmat-Nya, Dia mewujudkan makhluk-Nya yang besar, menyimpan berbagai manfaat di dalamnya dan tidak sulit bagi-Nya mengaturnya.

[16] Sehingga sesuai dan cocok.

[17] Disebutkan secara khusus manusia karena keutamaannya.

[18] Yaitu dengan menciptakan Adam ‘alaihis salam, bapak manusia.

[19] Dengan menjadikannya segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging, lalu Dia meniupkan ruh ke dalamnya.

[20] Yaitu dengan mengirimkan seorang malaikat, lalu meniupkan ruh ke dalamnya yang sebelumnya sebagai benda mati, sehingga dengan izin Allah, jadilah ia makhluk hidup.

[21] Yakni Dia senantiasa memberikan kepadamu berbagai manfaat dengan proses, sehingga Dia memberikan pendengaran, penglihatan dan hati.

[22] Kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan membentukmu.

(sumber: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-as-sajdah-ayat-1-14.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar